Thursday 16 May 2019

Pengertian Prakarya dan Kewirausahaan Terlengkap – prakarya itu berasal dari istilah pra serta karya, pra mempunyai makna belum sedangkan karya iyalah hasil kerja. prakarya didefinisikan sebagai hasil kerja yang belum jadi atau masih dalam bahan mentah , prakarya masih berupa proof of concept atau sebuah prototipe.

Alat Musik Tradisional – Indonesia memang diakui sebagai bangsa yang kaya akan keragaman budaya mulai dari berbagai suku, rumah adat, lagu daerah, tarian adat hingga alat musik tradisional yang unik dank has. Tidak heran jika banyak wisatawan asing yang betah tinggal di Indonesia. Kita sebagai warga Indonesia harus bangga menjadi anak bangsa yang mempunyai kekayaan alam melimpah dan keragaman budaya.
Berbicara tentang alat musik, Indonesia sendiri memiliki berbagai jenis alat musik tradisional dan keterangannya serta dengan fungsi dan cara memainkan yang berbeda-beda. Alat-alat musik tradisional ini terdapat di masing-masing daerah yang mempunyai fungsi dan segi keindahan seni musik yang mencirikhas. Dengan mengenal secara mendalam keanekaragaman budaya bangsa termasuk peralatan musik daerah ini, akan menambah rasa cinta terhadap tanah air sebagai tempat berpijak yang merupakan warisan leluhur bangsa. Berikut ini perpustakaan.id memberikan informasi tentang alat musik tradisional dan keterangannya yang wajib Anda ketahui sebagai pewaris kekayaan budaya bangsa tercinta.

Kumpulan Alat Musik Tradisional dan Keterangannya:

  • Angklung.
  • Seluang.
  • Aramba.
  • Gambus.
  • Calung.
  • Kolintang.
1. Angklung
Alat Musik Tradisional Angklung
Angklung (img: Grid.id)
Siapa sih yang tidak mengenal peralatan yang satu ini?. Sebagian penduduk Indonesia pastilah mengenal nama alat musik daerah ini. Apa lagi kalau bukan angklung, sebuah alat musik daerah yang terbuat dari bambu dengan cara pembuatan tertentu dan cara memainkan yang cukup memerlukan keuletan dalam mempelajarinya.
Di antara berbagai alat musik tradisional dan keterangannya di Indonesia, angklung merupakan nama alat musik tradisional yang paling populer. Angklung ini biasa digunakan sebagai pengiring lagu dalam sebuah pertunjukan kesenian tradisional seperti wayang kulit, embleg dan sebagainya. Namun saat ini tidak jarang seni musik pop dan modern yang juga memanfaatkan alunan nada angklung sebagai modifikasi pertunjukan yang membuat penampilan menjadi semakin indah dan menarik.
Adapun dalam pembuatan musik angklung sendiri, yaitu dengan memanfaatkan bambu sebagai bahan utamanya yang dipilih dengan ukuran tertentu. Kemudian, untuk memainkan alat ini, cukup dengan cara menggoyangkannya dengan lembut dan nantinya akan dihasilkan bunyi dari getaran dan benturan bambu-bambu beragam ukuran tersebut. Angklung memiliki suara yang khas dan berbeda dari jenis musik modern seperti sekarang ini. Tidak heran jika wisatawan asing banyak yang jatuh hati pada Angklung ini dan berupaya keras untuk belajar agar mampu memainkannya. Sebagai penduduk asli Indonesia, Anda tidak boleh kalah lihainya pastinya dalam memainkan irama musik angklung ini.
2. Seluang
Alat Musik Tradisional Seluang
Seluang (img: Keepsoh.com)
Selanjutnya di antara alat musik tradisional dan keterangannya yang akan dibahas dalam susunan artikel yang satu ini adalah alat musik Seluang. Seluang berasal dari Provinsi Sumatera Barat tepatnya daerah Minangkabau. Seluang terbuat dari bamboo yang cara memainkannya yaitu dengan cara meniupnya dan kemudian mengeluarkan jenis musik aerophone. Jika dilihat sekilas, Seluang ini mirip sekali dengan seruling bahkan hampir tidak ada perbedaannya. Namun tidak seperti itu yang sebenarnya. Seluang hanya mempunyai empat buah lubang pada bagian tengahnya saja. Lubang-lubang tersebut berfungsi sebagai pengaturan nada yang dikeluarkan dari alat musik tradisional tersebut.
3. Aramba
Aramba Alat Musik Tradisional Nias
Aramba Alat Musik Tradisional Nias (alatmusikindonesia.com)
Belum beranjak dari daerah Sumatera, kali ini sedikit bergeser sedikit ke daerah Sumatera Utara. Dalam pembahasan di antara alat musik tradisional dan keterangannya yang selanjutnya adalah mengenal alat musik tradisional Sumatera Utara yang dikenal dengan nama Aramba. Berbeda dengan Angklung dan Seluang yang memanfaatkan bambu sebagai bahan utama pembuatan, Aramba justru menggunakan logam dan kuningan sebagai bahan utama pembuatan alat musik tradisional ini.
Adapun cara memainkan alat musik tradisional yang satu ini adalah dengan cara memukulnya. Aramba ini berbentuk bulat dengan adanya tonjolan bulatan kecil pada bagian tengahnya yang merupakan sasaran utama pemukulan dalam mendapatkan irama dan nada musik yang diinginkan. Bisanya Aramba sendiri ditempatkan dengan cara digantung dengan menggunakan seutas tali pada sebuah palang horizontal. Namun pastikan palang dan tali yang digunakan untuk menggantungkan alat musik tradisional ini memiliki tekstur yang kuat dan tidak mudah patah.
Sebab bahan kuningan dan logan dalam pembuatan Aramba memiliki ukuran berat yang cukup tinggi, sehingga palang dan tali yang kurang kuat tidak cocok digunakan sebagai alat bantu dalam menggantungkan Aramba ini.
Untuk melengkapi penjelasan Aramba sebagai salah satu alat musik tradisional dan keterangannya ini, kurang lengkap kalau Anda tidak tahu kapan dan dimana biasanya alat ini digunakan. Baiklah. Aramba sendiri biasanya digunakan sebagai pengiring acara pernikahan atau upacara-upacara adat tertentu masyarakat Sumatera Utara.
4. Gambus
Alat Musik Tradisional Gambus
Gambus (ethnicmusical.com)
Selanjutnya yang tidak kalah populernya di kalangan masyarakat Indonesia adalah alat musik Gambus. Mayoritas penduduk Indonesia pasti sudah pernah mendengar nama alat musik yang satu ini. Untuk lebuh jelasnya, Anda akan diajak untuk mengenal alat musik tradisional dan keterangannya yang biasa kita kenal dengan nama Gambus ini. Gambus sendiri merupakan salah satu alat musik yang cara memainkannya adalah dengan cara dipetik. Gambus ini berasal dari daerah Riau. Gambus ini dapat menghasilkan berbagai bunyi terutama jenis bunyi kordofon. Dilihat dari bentuknya dan cara memainkan, Gambus sendiri mirip dengan alat musik modern yang biasa dimainkan anak muda yaitu gitar.
Alat musik tradisional dan keterangannya yang kita kenal dengan nama Gambus ini indentik dengan nuansa istana. Mengapa dikatakan demikian?. Konon katanya, pada zaman dahulu kala, Gambus digunakan sebagai sarana dan media dakwah ke berbagai penjuru. Sedangkan di Indonesia tempat yang paling mudah untuk menemukan alat musik tradisional ini sendiri adalah di wilayah Sumatera Utara.
5. Calung
Alat Musik Tradisional Calung
Calung (ilovebandung.net)
Jangan keliru dalam menyebut nama musik Angklung dan Calung. Memang jika dilihat sekilas antara alat musik tradisional Angklung dan Calung mempunyai kemiripan yang cukup tinggi. Tidak heran jika orang terkadang salah kaprah dalam menyebutkan nama alat musik daerah yang seharusnya bernama Angklung menjadi Calung dan sebaliknya.
Untuk itu penting untuk mempelajari beragam alat musik tradisional dan keterangannya secara mendalam agar tidak terjadi kekeliruan dalam menyebutkan nama-namanya. Jika Angklung akan menghasilkan suara khasnya dengan cara menggoyangkannya saja, berbeda dengan Calung yang cara memainkannya yaitu dengan memukulnya pada bagian bambu.
6. Kolintang
Kolintang
Kolintang (aplikasivirtualmusikkolintang.blogspot.co.id/)
Kolintang adalah salah satu alat nama musik tradisional yang berasal dari Provinsi Sulawesi Utara tepatnya daerah Minahasa. Sekilas ketika melihat dari segi bentuknya, Kolintang ini mirip dengan Belira. Dimana Kolintang terbagi atas bilah-bilah dengan berbagai ukuran panjang yang disanggah dengan menggunakan bambu sehingga dapat mengeluarkan suara yang indah. Kolintang sendiri dimainkan dengan cara memukulnya menggunakan alat khusus.
Setelah Anda mengetahui alat musik tradisional dan keterangannya yang telah dipaparkan dengan detail di atas, tentunya semakin menambah rasa cinta dan bangga menjadi anak bangsa. Kebudayaan yang beranekaragam ini merupakan warisan para leluhur yang wajib untuk senantiasa menjaga dan melestarikannya.

BAB 1 : AISATSU 
Bab pertama kalian bakalan belajar memperkenalkan diri dengan bahasa jepang,menyapa orang dengan bahasa jepang,etc.
*PERKENALAN (JIKOSHOKAI)*
Hajimemashite
Watashi wa (nama) desu douzo yoroshiku (onegaishimasu)
Contoh : Watashi wa Isa desu douzou yoroshiku (onegaishimasu)
Note :
“Marilah kita berlatih mengucapkan salam pada pagi, siang, dan malam hari agar dapat menyampaikan salam dengan tepat.”
*PERSALAMAN (AISATSU)*
Kosakata :
A : Ohayo Gozaimasu (Selamat Pagi) A.M 07.00
B : Ohayo Gozaimasu (Selamat Pagi)
A : Konnichiwa (Selamat Siang) PM 01.30
B : Konnichiwa (Selamat Siang)
zara : salma sensei, Konbanwa. {Selamat Malam, ibu/bapak(guru) tanaka} P.M 07.00
salma : zara-san, Konbanwa
A : Oyasuminasai(Selamat Tidur) P.M 09.00
B : Oyasuminasai
A : Sayonara(Sampai jumpa/selamat tinggal), dewa mata (sampai jumpa), mata ashita (sampai jumpa besok), mata raishuu (sampai jumpa minggu depan)
B : Sayonara(Sampai jumpa/selamat tinggal), dewa mata (sampai jumpa), mata ashita (sampai jumpa besok), mata raishuu (sampai jumpa minggu depan)
A : Ogenki Desu Ka (apa kabar)
B : Hai, Genki Desu (ya, baik-baik saja)
A : Sumimasen (maaf)
B : Iie (tidak apa-apa)
Catatan :
§  “ohayou gazaimasu”,”konnichiwa” adalah salam yang hanya diucapkan saat bertemu dengan seseorang. Oleh karena itu, salam tersebut tidak dipakai saat berpisah dengan seseorang.
§  “ohayou” merupakan ungkapan salam yang disingkat dari “ohayou gozaimasu”. ohayou hanya digunakan dalam percakapan guru kepada siswa, atasan kepada bawahan, antar teman, atau di dalam keluarga.
§  Pada saat berpisah biasanya mengucapkan “sayonara”. Kemudian pada saat ada rencana untuk bertemu lagi, biasanya mengucapkan “dewa mata,”mata ashita”,”mata raishu”.
§  “ara” adalah ungkapan yang digunakan ketika menyadari kehadiran seseorang atau menemukan suatu benda (ungkapan ini hanya digunakan oleh perempuan).\

ini kosa kata lain buat salam :
Kosakata :
A.    Salam Sapaan
·         Ohayou gazaimasu dibaca ohayou gozaimas = Selamat pagi
·         Konnichiwa dibaca kongnichiwa = Selamat siang
·         Konbanwa dibaca kombanwa = Selamat malam
·         Oyasuminasai = Selamat tidur
B.     Salam Perpisahan
·         Sayounara = Selamat tinggal
·         Dewa mata = Sampai nanti
·         Mata ashita dibaca mata ashta = Sampai jumpa besok
·         Mata raishuu = Sampai jumpa minggu depan
C.    Menanyakan Kabar
·         Ogenki desu ka = Apakah kamu sehat? (partikel ka digunakan pada kalimat tanya)
Hai, genki desu = Ya, saya sehat. ( hai, genki desu digunakan untuk menjawab pertanyaan ogenki desu ka)
·         I kaga desu ka = Apa kabar?
·         Ohisashiburi desu ne = Sudah lama tak berjumpa. (digunakan sebelum menanyakan kabar)
·         Okage sama de genki desu = Berkat doa anda saya sehat. (digunakan untuk menjawab kabar dari orang yang dihormati)
D.    Ucapan salam lainnya
·         Sumimasen = Maaf
·         Doumo = Terimakasih (untuk orang seumuran)
·         Arigatou gozaimasu = Terimakasih (untuk orang yang lebih tua)
·         Iie = Tidak (dalam hubungan sumimasen berarti tidak apa-apa)







BAB 2 : TATTE KUDASAI 
nah, disini kita bakal ngafalin angka angka dalam bahasa jepang.bagi kalian yang suka jepang pasti gampang.tapi kalo yang engga,usaha aja…

Kosakata:
Angka-Angka Di Dalam Bahasa Jepang
0 = zero
1 = ichi
2 = ni
3 = san
4 = yon/shi
5 = go
6 = roku
7 = nana/shichi
8 = hachi
9 = kuu/kyu
10 = juu
11 = juu ichi
12 = juu ni
UNGKAPAN :
§  “Kiite Kudasai digunakan saat meminta seseorang untuk mendengarkan.
Contoh : Teepu o kiite kudasai. (Dengarkanlah kaset!)
§  “Kaite Kudasai” dogunakan saat meminta seseorang untuk menulis.
Contoh : (Tulislah di buku cacatan!)
§  “Yonde Kudasai’ digunakan saat meminta seseorang membaca.
Contoh : Hon o yonde kudasai. (bacalah buku!)
§  “Akete Kudasai” digunakan saat meminta seseorang untuk membuka halaman buku.
Contoh : Hon o akete kudasai. (Bukalah buku!) dan 12-peeji o akete kudasai. (Buka halaman 12!)
§  “Itte Kudasai” digunakan saat meminta seseorang mengucapkan.
Contoh : Mou ichido itte kudasai. (Ucapkanlah sekali lagi!) dan Ookii koe de itte kudasai (Ucapkanlah dengan lantang!).
§  “Mite Kudasai” digunakan saat meminta seseorang untuk melihat.
Contoh : E o mite kudasai. (Lihatlah gambar!)
§  “Suwatte kudasai” digunakan saat meminta seseorang untuk duduk.
Contoh : Isu ni suwatte kudasai. (Duduklah di kursi!)
§  “Tatte kudasai” digunakan saat meminta seseorang berdiri.
Contoh : minasan, tatte kudasai. (berdirilah!)
§  “Kite Kudasai” digunakan saat meminta seseorang datang.
Contoh : Mae ni kite kudasai. (Majulah ke depan!)



BAB 3 : HAJIMEMASHITE 

Hajimemasite.kata ini sering banget jadi bully di kelas.mungkin gara gara gurunya.hahahha.yaudah di bab ini kalian bakalan memperkenalkan kelas kalian,ruang kelas kalian etc.

Kosakata :
*Tingkatan Kelas*
Ichi-nensei = Kelas 1
Ni-nensei = Kelas 2
San-nensei = Kelas 3
yo-nensei = Kelas 4
Go-nensei = Kelas 5
Roku-nensei = Kelas 6
nana-nensei = Kelas 7
hachi-nensei = Kelas 8
kyuu-nensei = Kelas 9
uu-nensei = Kelas 10
juu ichi-nensei = Kelas 11
juu ni-nensei = Kelas 12
*Catatan :
§  Kelas 4 hanya di baca “yo-nensei” dan kelas 9 hanya dibaca “kyuu-nensei”
watashi(orang jepang)
kookoosei(pelajar SMA)
seito(Pelajar/Murid)
namae(nama)
Nijon-jin(orang jepang)
indonesia-jin(orang indonesia)
Chuugoku-jin(orang cina)
kochira(ini)
§  *Pola Kalimat
A.   (orang) wa (nama/status) desu.
                      i.        Pola Kalimat”(orang) wa (nama/status)” dipakai untuk memperkenalkan diri dengan menyebutkan nama/status
                    ii.        pada saat menyebutkan nama, kadang-kadang subjeknya bisa menggunakan “watashi no namae”.
Contoh kalimat:
                   iii.        Watashi/Watashi no namae wa Isa/ilham/regan desu.(nama saya ali)
                   iv.        Watashi wa Nihon-jin desu. (Saya orang jepang)
A.   (orang) wa (Sekolah) no (nama/status) desu.
digunakan untuk memperkenalkan diri dengan menyebutkan asal sekolah dari nama/status yang disebutkan.
Contoh kalimat
B.   Watashi wa SMP blabla no zara/fanny/zaro desu
C.   Watashi-tachi wa SMAN blabla no seito desu.